Sunday, 20 December 2015

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Individu

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Individu
   Mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya adalah manusia yang terlahir di dunia dilengkapai akal pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dalam kehidupannya tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sama dan tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa adanya yang lain. Dengan kondisi tersebut maka dapat dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya sua stataus yang tidak dapat dipisahkan, karena dua status yang sekaligus melekat dalam satu diri manusia, maka sering disebut sebagai makhluk “Monodualis”. Dua status tersebut adalah manusia sebagai makhluk individu dan  sebagai makhluk social.
1.   Manusia sebagai Makhluk Individu

   Manusia dikodratkan  sebagai makhluk yang monodualis, yang artinya disamping sebagai makhluk individu (pribadi) sekaligus juga sebagai mahkluk social. Sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri jiwa dan raga serta dilengkapi potensi atau kemampuan (akal,pikiran dan perasaan) yang berbeda – beda antara manusia dengan yang lain.
2.  Manusia sebagai Makhluk Sosial

   Sebagai makhluk social sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles bahwa manusia merupakan makhluk “Zoon Politicon” yang artinya manusia merupakan makhluk yang pada dasarnya selalu ingin berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Sebagai makhluk social, manusia dihadapkan pada realitas social yang sangat kompleks, terutama menyangkut usaha pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup. Manusia sering juga disebut sebagai makhluk Homo Homini Socius yang artinya manusia disebut sebagai makhluk social karena sifatnya yang suka bergaul satu dengan yang lain atau makhluk yang suka bermasyarakat.

Ghozali Mengatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk social disebabkan karena beberapa factor.
a)   Kebutuhan akan keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hal ini hanya mungkin melalui pergaulan laki – laki dan perempuan serta keluarga.
b)   Saling membutuhkan dalam penyediaan bahan makanan, pakaian dan pendidikan anak.

              Pendapat yang sama juga siungkapkan oleh Al Farabi dan Ibnu Robi bahwa manusia makhluk yang mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat karena tidak mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan yang lain.
Disamping uraian di atas hakekat manusia Indonesia pada umumnya adalah :
a.   Manusia adalah makhluk yang sanggup menumbuhkan dalam dirinya sifat – sifat luhur sebagaimana diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa.
b.   Manusia mempunyai sifat nisbi dan fitrahnya sendiri.
c.   Manusia Indonesia memiliki sifat dan hakekat manusia universal.
d.   Manusia adalah makhluk yang mempunyai dorongan, religious, kultur, social dan biologis.

Artikel ini diambil dari Buku sekolah yang saya pelajari sehari – hari .
Sumber : Cipta Pustaka (Buku Gemilang)
  


Categories:

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

Copyright © MicroText | Powered by Blogger

Development by MR | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑