Saturday, 5 December 2015

Pertunjukan Teater dan unsur - unsur pembentuk seni teater

Hello, Kali ini saya akan membahas tentang Pertunjukan teater. Teater merupakan seni pertunjukan yang membutuhkan kerja sama yang tinggi dari semua pihak yang terlibat.
   Dalam teater terkadang terdapat pesan moral ataupun kritik social yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Kritik tersebut dikemas dalam bahasa teater sehingga tetap enak untuk dinikmati sebagai pertunjukan yang menghibur sekaligus mendidik.
   Teater mengajarkan kita untuk mempunyai sikap disiplin, saling menghargai, bekerja sama, tenggung jawab dan lain – lain.
A.  Definisi Seni Teater
   Teater berasal dari kata yunani, “theatron” (bahasa inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembanganya, dalam pengetian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukan didepan orang banyak. Dengan demikian, dalam rumusan sederhanan teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, acrobat, dan lain sebagainya.

B.  Unsur – unsur pembentuk Seni Teater
   Unsur utama teater adalah naskah lakon, sutradara, pemain dan penonton. Tanpa keempat unsur tersebut pertunjukan teater tidak bias di wujudkan. Untuk mendukung unsur pokok tersebut diperlukan unsur tata artistic yang memberikan keindahan dan mempertegas makana lakon yang dipentaskan.

1.   Naskah Lakon
   Naskah lakon merupakan bentuk tertulis dari cerita drama yang baru akan menjadi karya teater setelah divisualisasikan ke dalam pementasan.

2.   Sutradara
   Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama dan merupakan menanggung jawab proses transformasi naskah lakon ke bentuk pemanggungan. Menurut Harymawan (1993) ada beberapa tipe sutradara dalam menjalankan penyutradaraannya, yaitu :
a.   Sutradara Konseptor
   Ia menentukan pokok penafsiran dan menyarankan konsep penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif, tetapi terikat kepada pokok penafsiran tersebut.
b.   Sutradara Diktator
   Ia mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep penafsiran dua arah ia mendambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot – robot.
c.   Sutrada Koordinator
   Ia menempatkan diri sebagai pengarah atau polisi lalu lintas yang mengkoordinasikan pemain dengan konsep pokok penafsirannya.
d.   Sutradara Paternalis
   Ia bertindak sebagai guru atau suhu yang mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasuh batin para anggotanya. Teater disamakan dengan padepokan, sehingga pemain adalah cantrik yang harus setia pada sutradara.

3.   Pemain
   Pemain adalah alat untuk memeragakan tokoh tapi bukan sekedar alat yang harus tunduk pada naskah. Pemain mempunyai wewenang membuat refleksi dari naskah melalui dirinya.
Macam – macam peran antara lain :
a.   Peran utama yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah.
b.   Peran pembantu yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian.
c.   Peran tambahan/figuran yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana.

4.   Penonton
   Kelompok penonton dalam sebuah pementasan adalah suatu komposisi organisme kemanusiaan yang peka.

5.   Tata Artistik
   Tata artistic merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater. Unsur – unsur artistic disini meliputi tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, tata music yang dapat membantu pementasan menjadu sempurna sebagai pertunjukan.
a.   Tata panggung adalah pengaturan pemandangan dipanggung selama pementasan berlangsung. Tujuannya tidak sekedar supaya permainan bias dilihat penonton tetapi juga menghidupkan pemeran dan suasana panggung.
b.   Tata cahaya atau lampu adalah pengaturan pencahayaan di daerah sekitar panggung yang fungsinya untuk menghidupkan permainan dan suasana lakon yang dibawakan, sehingga menimbulkan suasana istimewa.
c.   Tata music adalah pengaturan music yang mengiringi pementasan teater yang berguna untuk memberi penekanan pada suasana permainan dan mengiringi pergantian babak dan adegan.
d.   Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilakan dari berbagai macam sumber bunyi seperti : suara actor, efek suasana dan music. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni.
e.   Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang dikenakan pemain. Gunanya untuk menonjolkan watak peran untuk dimainkan, dan bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas penonton.

Demikianlah pembahasan tentang pertunjukan teater, semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Pembuatan artikel ini diambil dari catatan saya disekolah.

Thank’s for Reading.

Categories:

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

Copyright © MicroText | Powered by Blogger

Development by MR | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑